Minggu, 09 Desember 2012

PLAT LANTAI (FLOOR PLATE)

2.1              PLAT LANTAI (FLOOR PLATE)
2.1.1        Pengertian Plat Lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung,  merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain.  Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.  Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
·         Besar lendutan yang diinginkan
·         Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
·         Bahan konstruksi dan plat lantai
Plat lantai harus direncanakan: kaku, rata, lurus dan waterpas (mempunyai ketinggian yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk berpijak kaki. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari plat lantai.
Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban tetap saja (penghuni, perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara tetap dalam waktu lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin, getaran, tidak diperhitungkan.

2.1.2        Fungsi Plat Lantai
Fungsi plat lantai adalah sebagai berikut
1.      Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas
2.      Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
3.      Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
4.      Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
5.      Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal



2.1.3        Konstruksi Plat Lantai Berdasarkan Materialnya
Konstruksi untuk plat lantai dapat dibuat dari kayu, beton, baja dan yumen (kayu semen).
1.    Plat Lantai Kayu
Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang disatukan menjadi kesatuan yang kuat, sehingga membentuk bidang injak yang luas.
Ukuran umum
a.         Lebar papan                                 : 20-30cm
b.        Tebal papan                                  : 2-3cm
c.         Jarak balok-balok pendukung      : 60-80cm
d.        Ukuran balok                               : 8/12, 8/14, 10/14
e.         Bentangan                                    : 3-3,5 m
Balok-balok kayu ini dapat diletakkan diatas pasangan bata 1 batu atau ditopang oleh balok beton.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCt5l_0zRnqOUuaqReiPZH1eB23fHT1vzsXjalyaN0r-QLJ1HyWasq_RhwN7pyEMHRbkV3yC0VeZPOamP1c9LyspPxrBGNVCNbapds4uhFyJeC11XZSEr98fdqCO-1C8oeotiTvEs9aQk/s320/plat+lantai+kayu.png










Gambar 2.1.3.1 Plat lantai kayu

Keuntungan plat lantai kayu:
§   Harganya relatif murah, berarti biaya bangunan rendah
§   Mudah dikerjakan, berarti pekerjaan lebih cepat selesai
§   Beratnya ringan, berarti menghemat ukuran pondasi

Kerugian plat lantai kayu:
§   Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan
§   Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya
§   Sifat bahan rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas
§   Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur diatasnya
§   Dapat dimakan bubuk/serangga, berarti keawetan bahan terbatas
§   Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan), jadi hanya cocok untuk bangunan yang terlindung

2.        Plat Lantai Beton
Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok penumpu dan kolom pendukungnya. Dengan demikian akan diperoleh hubungan yang kuat yang menjadi satu kesatuan, hubungan ini disebut jepit-jepit. Pada plat lantai beton dipasang tulangan baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan lenturan. Untuk mendapatkan hubungan jepit-jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat pada tulangan balok penumpu.
Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton bertulang harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991.
Beberapa persyaratan tersebut antara lain :
ü  Plat lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk plat atap sekurang-kurangnya 7cm;
ü  Harus diberi tulangan silang dengan diameter  minimum 8mm dari baja lunak atau baja sedang;
ü  Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah;
ü  Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari 20cm atau dua kali tebal plat, dipilih yang terkecil;
ü   Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm, untuk melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran;
ü  Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:2psr:3kr  + air, bila untuk lapis kedap air dibuat dari campuran 1pc:1,5psr:2,5kr + air secukupnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK45CKUHSBTsf3D1kml_SAgj8dY0Lr3dHBNG25Pt90J0g83er-H1J8rs20UgWZBlJlFgJXM2GZhTiJ09UI3aOKMch0WhSsB0OZnQ2JN6wXpudd28-qqs3U61AMO_mwPMn0wAaWU9FdsW0/s320/plat+lantai+beton.png
Gambar 2.1.3.2 Plat lantai beton

Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan antara lain :
§   Mampu mendukung beban besar
§   Merupakan isolasi suara yang baik
§   Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc
§   Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai
§   Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum panjang.
Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan plat lantai jangan dibuat terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang juga berfungsi menambah kekakuan plat. Bentangan plat yang besar juga akan menyebabkan plat menjadi terlalu tebal dan jumlah tulangan yang dibutuhkan akan menjadi lebih banyak, berarti berat bangunan akan menjadi besar dan harga persatuan luas akan menjadi mahal.
Elemen-elemen pembebanan untuk plat lantai :
Beban hidup (untuk rumah tinggal)                                        = 0,200 t/m2
Beban hidup (untuk bangunan umum)                                   = 0,250 t/m2
Pasir urug dibawah tegel tiap cm tebal                                   = 0,018 t/m2
Berat tegel+perekat                                                                 = 0,120 t/m2
Berat plafon+penggantung                                                     = 0,020 t/m2
Berat dinding pasangan bata tebal ½ batu                              = 0,250 t/m2 pas
Berat jenis beton                                                                     = 2,4    t/m3
(elemen pembebanan selengkapnya dapat dilihat pada buku : Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1983)

3.        Konstruksi plat lantai baja
Konstruksi ini biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja.  Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain.

4.        Konstruksi plat lantai yumen (Kayu Semen)
Plat lantai kayu semen ini dibuat dari potongan kayu apa saja dan kecil-kecil yang kemudian dicampur semen dengan ukuran 90 cm x 80 cm. Plat lantai yumen ini masih jarang digunakan karena termasuk bahan bangunan baru. Dan yumen ini buatan dari pabrik semen gresik.
Cara pemasangan yumen :
-          Sebelum dipasang yumen, dack yang akan digunakan harus dipasangin kayu bangkirai 5/7dengan panjang yang sudah diatur dengan jarak 40 cm.  Kayu yang berjejer itu ditumpangi ringbalk dan dicor.
-          Setelah itu lembaran yumen dipasang berjejer rapat diatas kayu tersebut lalu dibaut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLxJQoj_3ROHC8Qe3DvlfIKLYi6_WGU74T8XETBN7uwpzNaLHtQaiq2p-PYPb8HIyNu7pn2Op-96W-cFuZOoTXjXspGTv2emkUVhwtq4jgQHqm8PhN9WTG-FHXZ9GfXtAR3ZnVbbaw9a4/s320/plat+yumen.png
Gambar 2.1.3.4 Plat lantai yumen

6 komentar: